Powered By Blogger

Sabtu, 05 Februari 2011

JALAN SUKSES

BISNIS!
20  KIAT MEMOTIVASI DIRI UNTUK SUKSES


1.    Ciptakan Visi
   Sudahkah anda memikirkan akan menjadi apa 10 tahun yang akan datang?
2.    Jauhi foya-foya
   Bersenang-senang adalah hasil, bukan tujuan
3.    Gunakan perangkat yang tepat
   Anda sendiri yang tahu apa yang terbaik bagi diri anda.
4.    Kembangkan tujuan anda
   Memiliki tujuan membuat anda selalu termotivasi untuk mencapainya.
5.    Tetapkan Saat Kematian
   Buatlah orang-orang yang kita kasihi tersenyum, saat kita meninggalkannya.
6.    Berteman dengan teman-teman yang sukses
   Bergaul dengan teman yang sukses, akan memicu anda untuk menjadi seperti mereka.
7.    Dekati rasa takut
   Bila anda takut sesuatu hal buruk menimpa anda, anda akan termotivasi untuk mencegahnya sebelum terjadi.
8.    Membuat jadwal Comeback
   Tidak pernah ada orang sukses, yang tidak pernah mengalami kegagalan. Dan mereka selalu kembali bangkit lebih banyak dari jumlah kegagalannya.
9.    Welcome Mr. Trouble
   Selalu tertantang untuk mengalahkan kesulitan
10. Awali dengan rasa senang
   Mengerjakan sesuatu yang menyenangkan, membuat kita tidak merasakannya sebagai ?pekerjaan?.
11. Berlatih keras
   The best is never rest
12.  Membuka masa depan
   Right here and now. Tidak perlu berlelah-lelah hanya untuk bernostalgia.
13. Kembangkan permainan
   Jadilah sutradara
14.  Be Yourself
   Be Yourself! Be Yourself!
15.  Berangkat Perang!
   Jadilah pemenang!
16.  Ciptakan Perubahan.
   Buatlah titik. Untuk membuat sebuah garis, anda harus terlebih dulu membuat titik (Jaya Suprana).
17.  Do it Badly!
   Tidak harus selalu mengawali sesuatu dengan serius.
18.  Enjoy your working!
   Percaya bahwa semua masalah selalu ada jalan keluarnya.
19.  Bertanya dan bertanya!
   Tidakkah saya bisa mengerjakannya lebih baik daripada sekarang?
20.  Let the water flows
   Inilah awal dari garis yang anda buat. Kemana arahnya tergantung dari anda sendiri.

BRONKOPNEUMONIA

BRONKOPNEUMONIA


A.    Pengertian

Pneumonia adalah inflamasi atau infeksi pada parenkim paru (Betz C, 2002). Pneumonia adalah peradangan alveoli atau pada parenchim paru yang terjadi pada anak (Suriadi Yuliani, 2001). Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh bermacam- macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing (IKA, 2001)
Jadi bronkopnemonia adalah infeksi atau peradangan pada jaringan paru terutama alveoli atau parenkim yang sering menyerang pada anak-anak.

B.     Etiologi

Pneumonia bisa dikatakan sebagai komplikasi dari penyakit yang lain ataupun sebagai penyakit yang terjadi karena etiologi di bawah ini. Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat menimbulkan pneumonia sedang timbulnya setelah ada faktor-faktor presipitasi yang dapat menyebabkan timbulnya.
Y Bakteri
 Organisme gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah steprokokus pneumonia, streptococcus aureus dan streptococcus pyogenis.
Y Virus
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum ini disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus yang merupakan sebagai penyebab utama pneumonia virus.
Y Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung.
Y Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada penderita AIDS.

C.    Manifestasi klinis

Y Pneumonia bakteri
Gejala awal :
-         Rinitis ringan
-         Anoreksia
-         Gelisah
Berlanjut sampai :
-         Demam
-         Malaise
-         Nafas cepat dan dangkal (50 – 80)
-         Ekspirasi bebunyi
-         Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan
-         Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan
-         Leukositosis
-         Foto thorak pneumonia lobar
Y Pneumonia virus
Gejala awal :
-         Batuk
-         Rinitis
Berkembang sampai :
-         Demam ringan, batuk ringan, dan malaise sampai demam tinggi, batuk hebat dan lesu
-         Emfisema obstruktif
-         Ronkhi basah
-         Penurunan leukosit
Y Pneumonia mikoplasma
Gejala awal :
-         Demam
-         Mengigil
-         Sakit kepala
-         Anoreksia
-         Mialgia
          Berkembang menjadi :
-         Rinitis
-         Sakit tenggorokan
-         Batuk kering berdarah
-         Area konsolidasi pada pemeriksaan thorak

D.    Patofisiologi

Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme patogen yaitu virus dan stapilococcus aurens, H. Influenza dan streptococcus pneumoniae bakteri.
Terdapat infiltrat yang biasanya mengenai pada multipel lobus. Terjadinya destruksi sel dengan menanggalkan debris celluler ke dalam lumen yang mengakibatkan gangguan fungsi alveolar dan jalan nafas.
Pada anak kondisi ini dapat akut maupun kronik misal pad AIDS, Cystic Fibrosis, aspirasi benda asing dan congenital yang dapat meningkatkan risiko pneumonia.











Pathway


E.     Kebutuhan cairan dan kalori
  1. Cairan
Ø  ≤ 10 kg                  :    100 ml / kg BB / hari
Ø  11 – 20 kg             : 1.000 ml + (50 (BB – 10 kg))
Ø  ≥ 20 kg                  : 1.500 ml + (20 (BB – 20 kg))
  1. Kalori
Ø  ≤ 10 kg                  :    100 kkal / kg
Ø  11 – 20 kg             : 1.000 kkal + 50 kkal / kg
Ø  ≥ 20 kg                  : 1.500 kkal + 20 kkal / kg

 

USIA
RATA-RATA BB
(kg)
KEBUTUHAN AIR TOTAL
 PER 24 JAM (ml)
KEBUTUHAN AIR
PER 24 JAM (ml)
3 hari
3.0
250 – 300
80 – 100
10 hari
3.2
400 – 500
125 – 150
3 bulan
5.4
750 – 850
140 – 160
6 bulan
7.3
950 – 1100
130 – 155
9 bulan
8.6
1100 – 1250
125 – 145
1 tahun
9.5
1150 - 1300
120 - 135
2 tahun
11.8
1350 – 1500
115 – 125
4 tahun
16.2
1600 – 1800
100 – 110
6 tahun
20.0
1800 – 2000
90 – 110
10 tahun
28.7
2000 – 2500
70 – 85
14 tahun
45.0
2000 – 2700
50 – 60
18 tahun
54.0
2200 - 2700
40 - 50



F.     Komplikasi
Dengan antibiotik komplikasi hampir tidak pernah dijumpai. Komplikasi yang dapat dijumpai adalah :
1.    Empisema
2.    OMA
Komplikasi lain seperti : Menginitis, Perikarditis, Oesteomelitis, Peritonitis  lebih jarang dilihat.

G.    Pemeriksaan diagnostik

1.      Foto polos: digunakan untuk melihat adanya infeksi di paru dan status pulmoner
2.      Nilai analisa gas darah: untuk mengetahui status kardiopulmoner yang berhubungan dengan oksigenasi
3.      Hitung darah lengkap dan hitung jenis: digunakan untuk menetapkan adanya anemia, infeksi dan proses inflamasi
4.      Pewarnaan gram: untuk seleksi awal anti mikroba
5.      Tes kulit untuk tuberkulin: untuk mengesampingkan kemungkinan terjadi tuberkulosis jika anak tidak berespon terhadap pengobatan
6.      Jumlah lekosit: terjadi lekositosis pada pneumonia bakterial
7.      Tes fungsi paru: digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru, menetapkan luas dan beratnya penyakit dan membantu memperbaiki keadaan.
8.      Spirometri statik digunakan untuk mengkaji jumlah udara yang diinspirasi
9.      Kultur darah spesimen darah untuk menetapkan agen penyebab seperti
     virus

H.    Penatalaksanaan Medis

1.      Pengobatan supportive bila virus pneumonia
2.      Bila kondisi berat harus dirawat
3.      Berikan oksigen, fisiotherapi dada dan cairan intravena
4.      Antibiotik sesuai dengan program
5.      Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotik